TANGERANG--MI:Puluhan warga Curug, Kabupaten Tangerang, Jumat (24/9) merusak Pos Polantas di Pertigaan Jalan Raya Serang KM 8, Kabupaten Tangerang, Banten. Akibatnya beberapa polantas yang sedang melakukan pengaturan lalu lintas di lokasi menghindar karena kuatir diserang.
"Puluhan orang itu tiba-tiba datang dan langsung ngamuk memecahkan kaca Pos," Kata Budi, pedagang rokok di sekitar lokasi yang ditemui di tempat kejadian perkara.
Melihat kejadin itu, lanjutnya, ketiga polisi lalu lintas langsung menghindar meninggalkan tempat sehingga massa hanya bisa mencurahkan emosinya ke Pos Polantas yang berukuran sekitar 2 X 2,5 meter.
Tidak lama kemudian tiga satuan setingkat kompi (SSK) dari Polres Metro Kabupaten Tangerang dengan senjata lengkap tiba di lokasi. Shingga massa itu menghilang di pemukiman warga yang ada di seberang Pos Polantas tersebut.
Kapolres Metro Kabupaten Tangerang Komisaris Besar Edy Soemitro Tambunan mengatakan peristiwa itu terjadi karena adanya salah paham antara warga dan polisi lalu lintas. Pasalnya selama ini mereka merasa selalu di tilang apabila melanggar.
Tapi karena mereka merasa tidak mengenakan helm itu lantaran jarak yang akan ditempuh dekat, mereka merasa benar. Karena itu kedepannya, kata Kapolres, ia meminta kepada bawahannya agar tidak mudah menjatuhkan sanksi kepada pengguna jalan itu apabila mereka baru satu kali melanggar.
"Kami minta kepada petugas di lapangan agar tidak henti-hetinya menegor para pelanggar itu, hingga mereka timbul rasa malu," kata Kapolres. (SM/OL-04)
"Puluhan orang itu tiba-tiba datang dan langsung ngamuk memecahkan kaca Pos," Kata Budi, pedagang rokok di sekitar lokasi yang ditemui di tempat kejadian perkara.
Melihat kejadin itu, lanjutnya, ketiga polisi lalu lintas langsung menghindar meninggalkan tempat sehingga massa hanya bisa mencurahkan emosinya ke Pos Polantas yang berukuran sekitar 2 X 2,5 meter.
Tidak lama kemudian tiga satuan setingkat kompi (SSK) dari Polres Metro Kabupaten Tangerang dengan senjata lengkap tiba di lokasi. Shingga massa itu menghilang di pemukiman warga yang ada di seberang Pos Polantas tersebut.
Kapolres Metro Kabupaten Tangerang Komisaris Besar Edy Soemitro Tambunan mengatakan peristiwa itu terjadi karena adanya salah paham antara warga dan polisi lalu lintas. Pasalnya selama ini mereka merasa selalu di tilang apabila melanggar.
Tapi karena mereka merasa tidak mengenakan helm itu lantaran jarak yang akan ditempuh dekat, mereka merasa benar. Karena itu kedepannya, kata Kapolres, ia meminta kepada bawahannya agar tidak mudah menjatuhkan sanksi kepada pengguna jalan itu apabila mereka baru satu kali melanggar.
"Kami minta kepada petugas di lapangan agar tidak henti-hetinya menegor para pelanggar itu, hingga mereka timbul rasa malu," kata Kapolres. (SM/OL-04)
sumber
"wkakakakka bisa begitu ya ..."
0 comments:
Posting Komentar
Komentar yang baik" aja .... ok ???